Kamis, 13 April 2017

makalah (bank dunia)



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani atau mengatasi masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak yang berarti dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan internasional swasta.
          Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting kaitannya dengan lembaga perbankan di Indonesia, walaupun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintahan, namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan melalui lembaga-lembaga tersebut. Mungkin banyak sekali kita mengenal lembaga keuangan internasional yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dalam pembahasan kali ini yang lebih ditekankan atau dibahas adalah lembaga keuangan internasional “Bank Dunia”.
Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia tidak secara langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang begitu besar pada perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi juga operasional lembaga keuangan dan perbankan tersebut.
           Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara dengan jelas bagaimana peranan lembaga keuangan internasional bank dunia, tujuan dan bagaimana dampak dari lembaga keuangan internasional bank dunia terhadap perekonomian Indonesia.

B.       Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud dengan Bank Dunia?
2.        Bagaiman sejarah Bank Dunia?
3.        Siapa yang menjalankan operasi perusahaan Bank Dunia?
4.        Apa tujuan dibentuknya Bank Dunia?
5.        Apakah fungsi Bank Dunia?
6.        Apa sajakah peran Bank Dunia?
7.        Bagaimana hubungan antara Bank Dunia dan PBB?
8.        Apa kriteria dasar membuat keputusan dalam memberikan pinjaman?

C.       Tujuan Penulisan
1.        Mengetahui yang dimaksud dengan Bank Dunia.
2.        Mengetahui sejarah Bank Dunia.
3.        Mengetahui yang menjalankan operasi perusahaan Bank Dunia.
4.        Mengetaui Tujuan dibentuknya Bank Dunia.
5.        Mengetahu fungsi dari Bank Dunia.
6.        Mengetahui Peran dari Bank Dunia.
7.        Mengetahui hubungan antara Bank Dunia dan PBB.
8.        Mengetahui kriteria dasar membuat keputusan dalam memberikan pinjaman.








BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Bank Dunia
Bank dunia adalah Lembaga Keuangan Internasional yang memiliki perwakilan hampir di setiap negara khususnya negara-negara berkembang. Berbicara mengenai Bank Dunia berarti akan menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman ke negara-negara berkembang untuk program permodalan. Bank Dunia didirikan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan laainnya.          Kegiatan utamanya pada waktu itu lebih difokuskan untuk membantu proses rekontruksi bagi Negara-negara yang menderita karena Perang Dunia II. Bantuan bank dunia selanjutnya dialihkan kepada pemberian bantuan pinjaman dalam rangka membantu negara-negara berkembang menjadi anggota bank dunia. Pinjaman yang dibiayai oleh Bank Dunia hanya ditujukan untuk proyek-proyek yang produktif.
Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia sendiri, yang terdiri dari konstribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan kepada negara-negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing. Bank dunia juga merupakan organisasi antarpemerintahan (intergovermental) yang mendasarkan pada pasar-pasar modal di dunia untuk sumber keuangannya.
World Bank Group terdiri dari lima organisasi, yaitu:
1.        IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
2.        IDA (International Development Association)
3.        IFC (International Finance Corporation)
4.        MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency)
5.        ICSID (International Center for the Settlement of Investment Disputes)
B.       Sejarah Bank Dunia
Pada awal perang dunia II ahli-ahli keuangan dan gabungan beberapa negara, menganggap bahwa setelah Perang Dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas peraturan peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.
    Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 Juli–22 Juli 1944 di kota Bretton Woods. Konferensi itu diikuti oleh delegasi dari 44 negara, namun yang paling berperan dalam negosiasi pembentukan Bank Dunia adalah AS dan Inggris, USA pada konferensi itu dicanangkan Anggaran Dasar yaitu dengan terbentuknya dua Lembaga keuangan Internasional:
1.        IMF (International Montary Fund)
2.        IBRD (International Bank For Reconstruction and Development) kemudian lebih dikenal Word Bank.
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Dunia pertama kali dilaksanakan tahun 1947 dan berjumlah U$ 500 juta untuk Program Rekonstruksi diempat Negara Eropa. Semula sumber sumber yang dimiliki oleh Bank dunia ditunjukan untuk membantu proses terkonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditunjukan untuk kegiatan pembangunan. Sejak tahun 1960-an, pemberian pinjaman difokuskan kepada negara-negara non-Eropa untuk membiayai proyek-proyek yang bisa menghasilkan uang, supaya negara yang bersangkutan bisa membayar kembali hutangnya. Pada Era 1968-1980, pinjaman Bank Dunia banyak dikucurkan kepada negara-negara Dunia Ketiga, dengan tujuan ideal untuk mengentaskan kemiskinan di negara-negara tersebut.


C.       Yang Menjalankan Operasi Perusahaan Bank Dunia
Seluruh kekuasaan Bank dunia berara di bawah Dewan Komisaris yang terdiri dari para komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota menunjukkan satu orang kombisarisnya). Dewan Komisaris bertemu satu tahun sekali dan dapat mengirimkan suaranya melalui surat atau kawan kecuali kekuasaan tertentu yang di tentukan secara spesifik dalam anggaran dasarseperti keputusan keanggotaan, alokasi pendapatan bersih dan perubahan perubahan dalam modal saham ; Dewan komisaris menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Direksi (Board of Dirater) yang melaksanakan tugas-tugas mereka secara penuh pada markas besar Bank Dunia di Washingron D. C. Umumnya para direksi mengadakan pertemuan seminggu sekali 5 dari direksi ditunjuk olehh 5 pemegang saham terbesar, dan lainnya (15 orang direksi dipilih oleh negara anggota lainnya).
    Setiap pemilihan suara yang diberikan oleh Direksi merupakan jumlah dari suatu yang berikan negara anggota yang diwakilinya. Pemilihan suara dari setiap direksi itu kemudian diberi bobot (urighted). Para direksi memilih Direktur  Utama dari Bank dunia berdasarkan keputusan dari para direktur atas beberapa pertanyaan menganai kebijakan Bank Dunia dinilai mampu untuk melaksanakan usaha dan mengurus organisasi Bank Dunia menunjukan dan memberhentikan para pegawai, Offcer, dan Staff. Hanya Direktur Utama yang dapat mengusulkan fasilitas kredityang akan diberikan.
    Kebijakan secara luas diputuskan oleh Direktur pelaksana berdasarkan batasan-batasan dari anggraran Dasar. Kebijakan bank merupakan proses yang mengalami perubahan secara perlahann-lahan. Anggaran dasar secara umum memberikan kelonggaran kepada bank untuk menjalankan operasinya, sehingga dapat dapat menyesuaikan kebijkan tersebut terhadap kenyataan di dunia yang selalu berubah. Biasanya analisis yang terperinci mengenai setiap perubahan kebijakan, di kemukakan oleh Direktur Utama Bank Dunia kepada Para Direktur pelaksana untuk dipertimbangkan dan diputuskan.


D.      Tujuan Bank Dunia
Pada awalnya tujuan bank dunia adalah untuk membantu proses rekonstruksi Negara-negara yang menderita kerugian akibat perang. Seiring dengan berjalannya waktu Negara-negara yang mengalami peperangan semakin berkurang drastis jumlahnya akibatnya kebutuhan akan rekontruksi pasca perang pun semakin sedikit pula jumlahnya. Oleh sebab itu, Bank Dunia kemudian menggeser fokusnya ke arah pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang tidak lain tertinggal dari negara maju. Namun tujuan rekonstruksi pasca perang juga tidak dihilangkan.
Bank Dunia didirikan untuk memecahkan masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Bank Dunia secara umum bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di dalam suatu Negara. Apabila kita lihat dengan lebih spesifik Bank Dunia memiliki tujuan lain yang diantaranya adalah untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan pembagnunan untuk fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara miskin.
Tujuan berikutnya adalah untuk mendorong investasi swasta luar negeri lewat jaminan atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar, sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya. Bank dunia juga mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.
Melalui bank dunia di susun pula pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih berguna dana proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi segera. Selain itu bank dunia juga menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah anggota.
Selain itu ada beberpa tujuan Bank Dunia Sebagai Berikut :
1.        Untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan pembanunan untuk fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara miskin.
2.        Untuk mendorong investasi swasta luarnegeri lewat jaminan atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar, sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
3.        Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.
4.        Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi segera.
5.        Untuk menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah anggota dan, dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.

E.       Fungsi Bank Dunia
Bank dunia berfungsi untuk mengurangi serta menghilangkan kemiskinan di negara-negara terkait. Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan dalam bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau dengan dikembangkannya demokrasi.
Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh Bank Dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, Australia dan New Zeland selama 23 tahun terakhir ini (dari data tahun 1970, sebanyak US $ 1,9 milyar untuk 28 Negara Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat). Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenaga listrik,pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian, industri, pengadaan pendidikan dan dalam hal-hal tertentu ditunjukan untuk program pembangunan yang lebih umum termasuk impor.
Bank Dunia memiliki dua keanggotaan yaitu :
1.        IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956
2.        IDA (International Development Association) yang memulai kegiatannya pada tahun 1960.
Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank Group).
    Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditunjukan untuk sektor yang sama dengan kebijakan dan sesuai dengn Bank Dunia. Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang bisa diberikan oleh Bank Dunia. Bank Dunia juga mensponsori International                        Center The Satlenses Invesment Development (ICSID).

F.        Peran Bank Dunia
1.        Peran Bank Dunia Secara Global
Bank dunia memiliki dampak yang sangat besar di dunia internasional melalui peran-peran yang telah di tunjukkannya di pentas dunia. Dari awal dibentuknya Bank Dunia telah memiliki peranan yang sangat besar dalam membantu negara-negara korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan perekonomiannya yang hancur pasca perang dunia kedua. Dengan berakhirnya perang dunia kedua Bank Dunia memulai mentransformasikan peran baru sebagai lembaga pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang yang membutuhkan untuk membangun kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan di Negara tersebut, sebagaimana yang telah dijelaskan pada tujuan dan fungsi bank dunia.
Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negara-negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya menjadi keinginan seluruh negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika kemudian Bank Dunia menjadi suatu alternative kuat demi terciptanya harapan tersebut.
Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang didanai.
Pemilihan bank dunia sebagai alternative pengembangan perekonomian khususnya Negara berkembang memang pada kenyataannya terkadang juga malah menjadi suatu pisau bermata dua yang dapat memajukan perekonomian melalui bantuannya atau malah membuat masalah-masalah baru dari bantuan yang diberikannya tersebut. Namun juga tidak dapat di pungkiri, Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada masing-masing negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai dengan tujuan keberadaan dari Bank Dunia.
2.        Peran Bank Dunia (World Bank) Bagi Perkembangan Perekonomian Indonesia
Bank Dunia telah banyak memberikan peranannya bagi situasi dan kondisi perekonomian Indonesia. Bank Dunia mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Peranan bank dunia ini terlihat dari kinerjanya dalam menjalankan tugas di Indonesia. Beberapa hal syang menjadi tugas bank dunia untuk Indonesia pada saat itu antara lain yaitu memimpin Forum CGI. Aggota CGI (Consultative Group meeting on Indonesia) adalah 33 negara dan lembaga-lembaga donor yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia. CGI  membantu pembangunan di Indonesia dengan cara memberikan pinjaman uang serta bantuan teknik untuk menciptakan aturan-aturan pasar dan aktivitas ekonomi liberal. Dalam hal ini, Bank Dunia bertugas menciptakan pasar yang kuat bagi kepentingan negara-negara dan lembaga donor.
Tugas berikutnya Bank Dunia adalah menyediakan hutang dalam jumlah besar, bekerjasama dengan Jepang dan ADB (Asian Development Bank). Sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia menjajaki Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis
Di masa-masa awal pemberian pinjaman. pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, dengan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor- sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
Dana hutang yang diberikan kepada Indonesia, antara lain dalam bentuk hutang proyek dan hutang dana segar. Hutang proyek adalah hutang dalam bentuk fasilitas berbelanja barang dan jasa secara kredit. Namun, sayangnya, hutang ini justru menjadi alat bagi Bank Dunia untuk memasarkan barang dan jasa dari negara-negara pemegang saham utama, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lainnya kepada Indonesia. Untuk hutang dana segar bisa dicairkan bila Indonesia menerima Program Penyesuaian Struktural (SAP). SAP mensyaratkan pemerintah untuk melakukan perubahan kebijakan yang bentuknya, antara lain: swastanisasi (Privatisasi) BUMN dan lembaga - lembaga pendidikan, deregulasi dan pembukaan peluang bagi investor asing untuk memasuki semua sector, pengurangan subsidi kebutuhan- kebutuhan pokok, seperti: beras, listrik, pupuk dan rokok serta menaikkan tarif telepon dan pos, menaikkan harga bahan bakar (BBM). Tugas Bank Dunia yang lain adalah mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan privatisasi dan kebijakan yang memihak pada perusahaan-perusahaan besar.
Selain itu, Bank Dunia memiliki Peran Negatif peran di Indonesia. Setiap tindakan biasanya akan memiliki kosekuensi yang memiliki dua sisi yang berlainan seperti baik-buruk, untung-rugi, positif-negatif dan hasil-hasil lainnya. Begitu juga kosekuensi dari kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan Bank Dunia. Peranan yang diberikan bank dunia bagi Indonesia dapat berdampak baik atau malah berdampak buruk dikemudian harinya. Dampak negative dari peran bank dunia terlihat dari Besarnya jumlah hutang (yang terus bertambah) membuat pemerintah juga harus terus mengalokasikan dana APBN untuk membayar hutng dan bunganya.
Besarnya beban utang tidak saja menguras sumber-sumber pendapatan negara, tetapi juga mengorbankan kepentingan rakyat berupa pemotongan subsidi dan belanja daerah. oleh Karena itu, meski Bank Dunia memiliki semboyan “working for a world free of  poverty”, namun meski telah lebih dari 60 tahun beroperasi di Indonesia, angka kemiskinan masih tetap tinggi. Kerugian yang diderita Indonesia karena menerima pinjaman dari Bank Dunia dapat terjadi di berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi dan politik. Kerugian yang di sebabakan world bank dalam bidang ekonomi yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah kehilangan hasil dari pengilangan minyak dan penambangan mineral (karena diberikan untuk membayar hutang dan karena proses pengilangan dan penambangan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnational partner Bank Dunia). Kemudian jebakan hutang yang semakin membesar, karena mayoritas hutang diberikan dengan konsesi pembebasan pajak bagi perusahaan- perusahaan AS dan negara donor lainnya. Hutang yang diberikan akhirnya kembali dinikmati negara donor karena Indonesia harus membayar biaya konsultasi kepada para pakar asing, yang sebenarnya bisa dilakukan oleh para ahli Indonesia sendiri. Hutang juga dipakai untuk membiayai penelitian-penelitian yang tidak bermanfaat bagi Indonesia melalui kerjasama-kerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas-universitas. Bahkan, sebagian hutang dipakai untuk membangun infrastuktur demi kepentingan perusahaan-perusahaan asing, seperti membangun fasilitas pengeboran di ladang minyak Caltex atau Exxon Mobil. Pembangunan infrastruktur itu dilakukan bukan di bawah kontrol pemerintah Indonesia, tetapi langsung dilakukan oleh Caltex dan Exxon.
Sedangkan untuk kerugian dalam bidang politik terjadi karena keterikatan pada hutang membuat pemerintah menjadi sangat bergantung kepada Bank Dunia dan mempengaruhi keputusan- keputusan politik yang dibuat pemerintah. Pemerintah harus berkali-kali membuat reformasi hukum yang sesuai dengan kepentingan Bank Dunia.
Bank Dunia sebagai salah satu organ PBB mendapatkan mandat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa. Namun Bank Dunia malah memfokuskan operasinya pada penguatan pasar dan keuangan melalui ekspansi ekonomi perusahaan multinasional, dan membiarkan Indonesia selalu berada dalam jeratan hutang tak berkesudahan.
            Dari Penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa bank dunia memegang peranan besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia baik dalam pembangunan maupun pasang surut perekonomian nasional. Mulai dari pembangunan masa 1970-an hingga di era reformasi yang menciptakan kebijakan-kebijakan baru, semuanya tidak terlepas dari peran Bank Dunia.

G.      Hubungan Antara Bank Dunia Dan PBB
Perjanjian resmi antara PBB dan Bank Dunia di tandatangani pada tanggal November 1947 Isinya mengenai kebebesan Bank Dunia untuk melaksanakan kegiatannya karena salah satu anggotanya ada yang bukan anggota PBB, yaitu Republik Federal Jerman. Bank Dunia memelihara hubungan yang sangat baik dengan PBB Bank Dunia memililiki kantor di markas Besar PBB dengan para staf yang berugas sebagai perantara PBB dan Bank Dunia misalnya memperhatikan atau menyusun seluruh pertemuan antara PBB dan Bank Dunia Misalnya memperhatikan atau menyusun seluruh pertemuan antara PBB dan Bank Dunia sehubungan dengan kepentingan PBB terhadap Bank Dunia.
Direktur Utama dari Bank Dunia adalah anggota dari Administration Commiter coordination yang ketuanya adalah Sekretaris jendral PBB dan para anggotanya adalah ketua dari badan-badan PBB Direktur Utama mengirimkan laporan tahunan kepada United Nation Economics and Sosial Council. Bank Dunia Juga Memiliki Hubungan dengan organisasi-organisasi dibawah naungan PBB seperti, IMF, United Nation, UNDP, PAD, UNESCO.

H.      Kriteria Dasar Membuat Keputusan dalam Memberikan Pinjaman
Kecuali dalam hal-hal khusus, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia harus ditujukan untuk proyek-proyek tertentu di negara anggota, atau di wilayah yang diawasi oleh negaraanggota. Proyek yang dibayar harus layak, baik teknis maupun ekonomis, dan merupakan salah satu prioritas utama bagi pembangunan ekonomi sebuah negara. Proyek tersebut harus dikelola secara baik, dari sebelum pelaksanaan sampai setelah proyek itu selesai. Harus ada jaminan yang dapat dipercaya bahwa pinjaman akan dilunasi dan pinjaman tersebut tidak akan merupakan beban bagi perekonomian negara peminjam. Bank Dunia juga harus yakin bahwa negara peminjam yang prospektif tidak dapat memperoleh pembiayaan dengan syarat-syarat yang wajar dari sumber-sumber yang lain.
1.        Negara yang Dapat Meminjam
Bank Dunia dapat memberikan pinjaman kepada Pemerintah negara-negara anggota atau kepada Organisasi-organisasi Pemerintah/ Swasta yang dijamin oleh pemerintah negara tempat proyek yang dibiayai itu berada. Persyaratan jaminan ini tercantum dalam Anggaran dasar Bank Dunia. Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia umumnya meliputi sebagian atau keseluruhan jumlah biaya-biaya dari proyek yang diusulkan dalam valuta asing, namun dalam hal-hal tertentu dapat juga dalam mata uang lokal negara yang bersangkutan.
2.        Kriteria yang Dijalankan Bank Dunia dalam Mengevaluasi Pendayagunaan Dana suatu Negara
Bank Dunia secara periodik mengirim misi ekonomi pada negara-negara anggotanya untuk melihat kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut dan kebijakan-kebijakan perekonomiannya. Penilaian ini meliputi kebijakan pemerintah mengenai perpajakan dan investasi, rencana pembangunan, pencapaian target yang direncanakan, pola pengeluaran negara penggunaan bantuan luar negeri, mobilisasi dan alokasi, sumber dana yang ada, pengembangan lembaga, dan lain-lain. Bank Dunia dapat memberikan konsultasi dan saran-saran mengenai data uang kebijakan kepada pemerintah suatu negara berdasarkan apa yang diperoleh dari misi ekonomi yang bersangkutan.
3.        Proses Pengidentifikasian Proyek
Suatu negara anggota dapat mengajukan usulan proyek pada
Bank Dunia mengirimkan suatu misi untuk mengamati dan secara khusus untuk mengidaknya bertindak memberikan yang sesuai. Perwakilan Bank Dunia di negara peminjam valuta, namun tidak berbeda, dapat mengidentifikasikan proyek tersebut Proyek dapat juga diidentifikasikan oleh Badan-badan PBB seperti UNPD, FA atau UNESCO Informasi yang mendasar dari seluruh sektor perekonomian suatu negara, misalnya Transportasi, Pertanian, Industri, dan lain-lain, sangat penting bagi proses identifikasi proyek dan menentukan prioritas investasi. Bank Dunia mendorong dilaksanakannya rencana-rencana Pemerintah atau Badan-badan yang bertanggung jawab pada pembangunan sektoral.























BAB III
STUDI KASUS

A.      Masalah
World Bank Dianggap sebagai Penyebab Krisis Global
Sejak Oktober 2008, Bank Dunia dikritik telah menyebabkan krisis iklim, krisis financial dan krisis pangan. kritikan ini berasal dari Sejumlah LSM antara lain Koalisi Anti Utang (KAU), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan Solidaritas Perempuan (SP). Kritikan ini sangat beralasan, karena telah diketahui bahwa Bank Dunia telah membiayai proyek bernilai miliaran rupiah untuk membiayai industri ekstraktif seperti batu bara, minyak, dan gas. Setiap tahun, utang milyaran dolar digunakan untuk membiayai proyek yang menghancurkan lingkungan dan iklim. Proyek itu menghancurkan lingkungan dan merupakan faktor utama penyebab krisis iklim. proyek di industri ekstraktif tersebut antara lain pembangunan dam besar dan pengembangan agrofuel. Disamping itu, utang tersebut dibayar lewat anggaran publik, perusahaan transnasional mengeruk keuntungan dari proyek tersebut.
    Bank Dunia adalah pemberi utang terbesar untuk industri ekstraktif di dunia, yang nilainya mencapai US$28 miliar dari 133 paket program sejak 1992. Skema utang baru Bank Dunia untuk perubahan iklim (climate investment fund) yang mencapai 5 miliar dollar AS dituding sebagai tidak lebih dari upaya untuk memanfaatkan krisis iklim demi keuntungan Bank Dunia. Selama 3 dekade World Bank menjadikan utang sebagai alat untuk mengintervensi kebijakan negara selatan termasuk Indonesia yang mendorong liberalisasi keuangan, ekstraksi kekayaan alam dan konsentarasi kekayaan pada segelintir orang serta penghisapan ekonomi negara selatan oleh negara utara dan perusahaan transnasional. Mendorong pola pembangunan neoliberal yang menyebabkan terjadinya krisis iklim, finansial dan pangan.
    Sikap Dunia terhadap Skandal World Bank sebagai Penyebab Krisis Global. Sebuah sikap telah dilakukan Pemerintah India melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanannya. Bank Dunia tidak dapat membantu India untuk mengatasi perubahan iklim. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan India menyatakan menolak institusi yang menyediakan Dana Investasi Iklim bagi negara berkembang untuk mengatasi perubahan iklim. Dalam penolakannya, menteri lingkungan itu mengatakan bahwa kementerian keuangan tidak tertarik untuk mendapatkan dana dari Bank Dunia dalam menghadapi perubahan iklim.
    Bagi India, penolakan itu merupakan sikap kemandirian sebagaimana di setiap perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di Ghana, India yang memimpin Kelompok G77 dan China menuntut negara-negara kaya, yang bertanggungjawab atas pelepasan terbesar gas rumah kaca di atmosfir, seharusnya langsung mentransferkan dana kepada negara-negara berkembang atau miskin yang terpengaruh. negara-negara kaya berkewajiban dalam transfer dana dan teknologi untuk membantu negara berkembang dan ini bukanlah dalam bentuk pinjaman.
Krisis iklim menyebabkan banyak kerusakan di Negara berkembang. Pertama, merusak produksi pertanian dan security food. Perubahan iklim akan berdampak pada curah hujan, temperatur, dan ketersediaan air untuk pertanian. Tanah-tanah pertanian akan mengalami gangguan dalam pasokan air, sehingga produksi pertanian akan merosot. Daerah kering sub-Sahara Afrika, misalnya, diperkirakan luasnya akan bertambah sebesar 60-90 juta hektar.
    Kedua, kelangkaan air. Perubahan pola aliran air dan pencairan es akan meningkatkan ekologi stres yang akan mempengaruhi aliran air untuk irigasi dan ketersediaan air untuk penduduk. Pada tahun 2080 diperkirakan dunia mendapatkan tambahan 1,8 miliar orang yang kekurangan air. Sebaliknya, Asia Tengah dan Cina bagian utara dalam jangka pendek akan mengalami kenaikan aliran sungai akibat pencairan glaisser yang berkisar 10-15 meter di Pegunungan Himalaya.
    Ketiga, hancurnya ekosistem dan keragaman hayati. Perubahan iklim juga akan mengubah sistem ekologi. Saat ini diperkirakan setengah dari terumbu karang dunia mengalami kerusakan (bleaching) akibat pemanasan global. Ekologi yang berbasis es seperti yang terdapat di kawasan Arctic dan Antartica akan mengalami dampak serius. Sebagian binatang dan tumbuhan mungkin dapat beradaptasi, namun cepatnya perubahan iklim ini membuat sebagian tidak dapat mengikuti perkembangan itu. Dengan peningkatan suhu pemanasan sebesar 3 derajat celcius, 20-30 persen spesies tanah akan mengalami kepunahan.
    Pemberian pinjaman untuk membiayai proyek pencegahan dampak perubahan iklim adalah jebakan Bank Dunia agar Negara berkembang tetap terbelit utang. Bantuan yang ditujukan untuk menanggulangi dampak negatif perubahan iklim untuk negara berkembang sepantasnya dalam bentuk hibah, karena kelompok negara ini merupakan korban dari proyek pembangunan dan industri penyebab gas rumah kaca di negara-negara maju.
    Dalam hal penyebab perubahan iklim AS dan Negara maju tercatat sebagai Negara yang paling rakus dalam penggunaan energy yang menjadi penyebab utama perubahan iklim sehingga menyebabkan pemanasan global. ekonomi pasar (liberal) yang mendorong model produksi yang tak henti-hentinya, telah mengubah sumber daya alam menjadi komoditi yang terus-menerus menciptakan permintaan baru merupakan penyebab utama meningkatnya konsumsi akan bahan-bahan bakar fosil di Negara maju.
    Proyek utang yang dilakukan oleh World Bank tersebut, tidak hanya menyebabkan krisis iklim, proyek utang tersebut juga mendorong liberalisasi keuangan yang sekarang juga menjadi pemicu terjadinya krisis finansial terkini. kebijakan liberalisasi ekonomi yang mendorong penghapusan subsidi juga mengakibatkan terjadinya krisis pangan yang ditandai dengan naiknya harga-harga bahan pokok makanan. Tudingan lainnya yang muncul adalah Selama tiga dekade institusi keuangan internasional itu menjadikan utang sebagai alat untuk mengintervensi kebijakan negara selatan, termasuk Indonesia, yang mendorong liberalisasi keuangan, ekstraksi kekayaan alam, dan konsentrasi kekayaan kepada segelintir orang.
B.       Solusi
Extractive Industries Review (EIR), yang merupakan komisi evaluasi independen dari aktivitas-aktivitas Bank Dunia di sektor ekstraktif, merekomendasikan bahwa Bank Dunia harus segera menghentikan utang untuk program-program batubara dan keluar dari proyek-proyek utang untuk minyak pada tahun 2008. Akan tetapi, justru utang Bank Dunia untuk proyek-proyek minyak meningkat hingga 93% dari US $ 450 Juta ke US $ 869 Juta dari tahun keuangan 2005 ke 2006.
    Sedangkan pada tahun 2008 utang Bank Dunia untuk minyak dan gas naik sebesar 97% dari tahun 2007, dengan total sebesar $3 Milyar. Untuk pembiayaan batu bara saja jumlah utang tersebut naik 256% dari tahun 2007. Di Indonesia, utang Bank Dunia lewat IFC untuk PT. Adaro Energy Tbk sebesar $ 25 Juta mendorong penggunaan batu bara sebagai sumber energi yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
    Dalam rangkaian Pekan Aksi Global Melawan Utang dan Lembaga Keuangan International (Global Week of Action Against Debt and IFIs) pada 13-18 Oktober 2008 yang dilaksanakan serentak di seluruh dunia, kalangan LSM menuntut beberapa hal, diantaranya:
1.        Mendesak dilakukannya penghapusan utang yang tidak sah (illegitimate debt) Bank Dunia yang memicu terjadinya krisis iklim.
2.        Penolakan skema utang baru Bank Dunia untuk perubahan iklim juga
3.        Penolakan skema utang untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta
4.        Mendesak pengakuan dan pembayaran utang ekologis (ecological debt) negara utara ke negara selatan
          Sebenarnya pada tahun 2004, terdapat desakan dari public global kepada World Bank agar menghentikan proyek minyak dan batu baranya. Namun, pada tanggal 22 Juli 2004, Dewan Direktur Bank Dunia memutuskan untuk melanjutkan kebijakan dibidang minyak, gas dan pertambangan yang berarti tetap meletakkan profit bagi korporasi di atas rakyat dan planet.
          Desakan dari publik global semakin kuat terhadap Wolfensohn (Presiden Bank Dunia) untuk segera melakukan reformasi kebijakannya dibidang minyak, gas dan pertambangan. Data Bank Dunia sendiri menunjukkan bahwa negara-negara yang bergantung kepada minyak sebagai ekspor utamanya lebih cenderung terlibat perang saudara dibandingkan dengan negara lain.
          Padahal seharusnya pada saat itu Pihak Bank Dunia seharusnya sadar akan hal tersbut dan sudah saatnya angkat kaki dari sektor yang destruktif terhadap rakyat dan lingkungan ini. Keterlibatan Bank Dunia dalam sektor ini secara nyata tidak sesuai dengan misi yang diemban oleh Bank Dunia.
          Jika Bank Dunia ingin memenuhi mandatnya untuk mencapai pengentasan kemiskinan, maka seharusnya hanya mendukung industri extractif jika sejumlah kondisi 'good governance' dan kondisi yang positif lainnya sudah ada.
Sudah cukup kemerosotan lingkungan yang diakibatkan oleh industri ekstraktif, dan seharusnya pihak Bank Dunia tanpa alasan harus mengadopsi hasil rekomendasi ini dan lebih mendorong investasinya kepada energi terbarukan dan ramah lingkungan.












BAB IV
PENUTUP

Simpulan
Dari pemaparan di atas kita dapat melihat bahwa sebagai lembaga keuangan Internasional Bank dunia memiliki peranan yang penting dalam memberikan bantuan dan pemecahan masalah baik dalam masalah keuangan sekaligus strukturalnya dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan yang diberikan pada umumnya ditujukan kepada Negara-negara yang sedang berkembang dalam bentuk pinjaman.
Bank Dunia telah banyak membantu negara-negara dunia ketiga dalam permodalan bagi pembangunan dalam negerinya masing-masing. Berbagai proyek, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, liberalisasi ekonomi dan keuangan, hingga lingkungan hidup menjadi fokus bagi pengucuran dana pinjaman berbunga rendah oleh Bank Dunia. Dengan modal pinjaman inilah, negara-negara berkembang yang notabene adalah negara miskin dan kekurangan modal, memiliki harapan untuk memperbaiki kondisi ekonominya dan mengejar ketertinggalan yang sangat jauh dari negara-negara maju.
Bank dunia memegang suatu harapan untuk menjadi penyelamat nagara-negara yang sedang terpuruk perekonomiannya agar terselesaikan masalahnya. Namun realita yang terjadi terkadang Bank Dunia justru membuat Negara yang dinaunginya tersebut semakin terjerat dalam kesuliatan. Bantuan yang diberikan terkadang hanya menyelesaikan masalah dalam jangka pendek namun memberikan masalah lain yang lebih besar dalam jangka panjang.






3 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. Casinos Near Casinos in Harrah's Casino in Atlantic City, NJ - MapYRO
    A map 거제 출장안마 showing casinos and other gaming facilities 안동 출장샵 located 정읍 출장샵 near Harrah's Casino 삼척 출장마사지 in Atlantic City, 영주 출장마사지 NJ.

    BalasHapus