Selasa, 17 Maret 2015

perekonomian indonesia (struktur perekonomian nasional)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “struktur perekonomian nasional”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada saya dalam rangka pengembangan dasar ilmu perekonomian indonesia. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang perekonomian indonesia yang menyangkut struktur perokonomian nasional. Sehingga besar harapan kami, makalah yang saya sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
Akhirnya saya menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak, Amin.

















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................... iii
A. Latar Belakang......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
C. Tujuan................................................................................. 3
D. Metode penulisan....................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................... 4
A. Pengertian Pendapatan Nasional......................................................... 4
B. Konsep Pendapatan Nasional............................................................. 4-6
C. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional................................................ 6-7
D. Struktur Perekonomian Nasional......................................................... 7
BAB III
PENUTUP........................................................................................ 8
A. Simpulan................................................................................. 8
B. Saran................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008).
Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Struktur perekonomian nasional

C. Tujuan
1. Mengetahui struktur perekonomian nasional
2. Mengetaui pengertian konsep perekonomian nasional
3. Mengetahui konsep perekonomia nasional
4. Mengetahui metode penghitungan pendapatan nasional
5. Mahasiswa mampu membedakan struktur ekonomi suatu negara

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.











BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, hal:36).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pendapatan nasional adalah adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

B. Konsep Pendapatan Nasional

Ada beberapa istilah dalam pendapatan nasional, antara lain:

1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, hal : 6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negeri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, hal : 35).
RUMUS untuk menghitung GNP
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebutreplacement). Replacement adalah penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
RUMUS menghitung NNP
NNP = GNP – Penyusutan

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-lain.
RUMUS :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

RUMUS :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial + Pajak perseorangan )

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
RUMUS :
DI = PI – Pajak langsung

C. Metode penghitungan pendapatan nasional

Perhitungan pendapatan nasional dimulai dengan Produk Domestik Bruto. PDB itu sendiri dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Produksi
Menurut pendekatan produksi PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Unit-unit produksi yg dimaksud secara garis besar dipilah-pilah menjadi 11 sektor atau lapangan usaha, yaitu:
a. Pertanian
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik, gas dan air minum
e. Bangunan
f. Perdagangan
g. Pengangkutan dan komunikasi
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya
i. Sewa rumah
j. Pemerintah
k. Jasa-jasa

2. Pendekatan Pendapatan

Menurut pendekatan pendapatan PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Balas jasa yang dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan.

3. Pendekatan Pengeluaran

Menurut pendekatan pengeluaran PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir meliputi:
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan
b. Pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok
c. Pengeluaran konsumsi pemerintah
d. Ekspor neto (yaitu ekspor dikurangi impor) dalam jangka waktu setahun.

D. Struktur Perekonomian Nasional

Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan . Struktur ekonomi dapat dilihat setidak tidaknya berdasarkan 4 macam sudut tinjauan yaitu :
1. Tinjauan makro-sektoral,
2. Tinjauan keruangan,
3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan,
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.

Dua yang disebut pertama merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan dua yang terakhir merupakan tinjauan politik. Berdasarkan tinjauan makro-sektoral, sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya : agraris, industrial atau niaga tergantung pada sector produksi apa /mana yang menjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkutan.
Berdasarkan tinjauan keruangan ( spasial ), perekonomian dapat dinyatakan berstruktur kedesaan /tradisional dan berstruktur kekotaan/ modern . hal ini bergantung pada apakah wilayah pedesaan dengan teknologinya yang tradisional mewarnai kehidupan perekonomian itu, ataukah wilayah perkotaan dengan teknologinya yang sudah relative modern yang mewarnai nya.
Berdasarkan tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, perekonomian yang berstruktur etatis, egaliter, atau borjuis. Struktur ini bergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan.
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan dapat dibedakan antara struktur ekonomi yang sentral listis dan yang desentralistis.














BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan . Struktur ekonomi dapat dilihat setidak tidaknya berdasarkan 4 macam sudut tinjauan yaitu :
1. Tinjauan makro-sektoral,
2. Tinjauan keruangan,
3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan,
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.
Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.
B. Saran

Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu prestasi yang baik. Akan tetapi bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah harus lebih memaksimalkan pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap (kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya suatu ketegangan. Berharap agar pemerintah Indonesia tanggap terhadap kondisi perekonomian masyarakat di negara kita.














DAFTAR PUSTAKA

Sukirno Sadono. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Mankiw Gregory, 2006 Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Salemba Empat
Jakarta.

Rabu, 18 Februari 2015

makalah pengertian manajemen menurut tiga tokoh

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan kita sebut bekerja.
Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk
bekerja sama dalam satu hal ataupun lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan.
Organisasi memulai fungsi pertama yaitu perencanaan dalam mencapai tujuan. Kemudian dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti berbagai tugas menempatkan petugas yang tepat. Temuan dalam pengawasan merupakan umpan balik yang sangat berguna untuk memperbaiki perencanaan tahapan berikutnya. Inilah kesinambungan sustainable dan perencanaannya disebut rulling plan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian manajemen menurut para ahli?
2.      Apa saja fungsi manajemen menurut George R Terry, Henry Fayol, James Stone?

C.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen menurut para ahli
2.      Untuk mengetahui fungsi manajemen menurut George Tobert Terry, Henry Fayol, James Stone
3.      Untuk mengetahui fungsi manajemen dengan baik agar dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.












BAB II
PEMBAHASAN

Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh George Tobert Terry, Henry Fayol, James Stone yaitu sebagai berikut:

A.           Fungsi managemen  menurut George Tobert Terry
1.      Perencanaan (planning)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
a.       Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
b.      Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
c.       Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
d.      Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu: Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan. Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan.
2.      Pengorganisasian (organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi.Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi. 
3.      Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
4.      Pengawasan (controlling)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan  hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.

B.            Fungsi managemen menurut Henry Fayol
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tigayaitu:
1.             Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.             Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.             Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.

C.           Fungsi Managemen menurut James Stone
1.             Fungsi Perencanaan Planning adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.             Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3.             Fungsi Pengarahan Directing Leading
4.             Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
5.             Fungsi Pengendalian/Controling adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

A.           George R. Ferry (1990) Illustrasi "Prinsip Manajemen":
1.             Perencanaan
2.             Mengorganisir
3.             Mengontrol
4.             Mengaktifkan 

B.            Henry Fayol "Prinsip Manajemen":
1.             Perencanaan
2.             Mengorganisir
3.             Komandan
4.             Koordinasi
5.             Mengontrol 

C.           James A.F.Stoner "Prinsip Manajemen":
1.             Perencanaan
2.             Mengorganisir
3.             Memimpin
4.             Mengontrol 

A.             GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of Management terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuanting (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Terry menggunakan kata actuating dalam menggerakkan bawahan, yang berarti usaha mendapatkan hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah ini lebih lunak dibandingkan commanding dan directing.

B.             HENRY FAYOL : fungsi manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding (pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan akronim POCCC.
Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi commanding. Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik dan perkembangan ilmu administrasi dan manajemen masih bersifat embrional. Sehingga commanding menjadi peran utama dalam menggerakkan bawahan.
C.             JAMES STONER
James Stoner berpendapat bahwa fungsi manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), leading (kepemimpinan), dan controlling (pengendalian). Sebagaiman definisinya terhadap manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan sumber daya organisasi dengan bantuan alat untuk mencapai tujuan organisasi.

A.           Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

1.             Planning = Penyusunan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mencapai tujuan.
Merencanakan  berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan. Pola perencanaan menurut George R. Terry sama dengan penjelasan sebelumnya pada perencanaan menurut Henry Fayol.

2.             Organizing = Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan  memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu. Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf)  dan pemaduan segala sumberdaya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang berkualitas dan bertanggungjawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi. Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu,  maka perlu juga mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pengorganisasian sama dengan yang sudah dijelaskan pada pengorganisasian menurut Henry Fayol.

3.             Actuating = Menggerakkan (actuating) menurut George R. Terry berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (kepemimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat). Fungi actuating ini serupa dengan fungsi commanding menurut Henry Fayol. Adapun cara-cara pengarahan adalah sebagai berikut:

a.    Orientasi, merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Informasi yang diberikan tersebut berupa:
a)    Tugas itu sendiri
b)   Tugas lain yang ada hubungannya
c)    Ruang lingkup tugas
d)   Tujuan dari tugas
e)    Delegasi wewenang
f)    Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
g)   Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, dan seterusnya.

b.    Perintah, merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

c.    Delegasi wewenang, bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan. Kesulitan-kesulitan akan muncul bilamana tugas-tugas akan diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang.


4.             Controlling = Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu. Prinsip dan proses controlling menurut George R. Terry sama dengan prinsip dan proses controlling menurut Henry Fayol.

B.            Henry Fayol merumuskan fungsi-fungsi manajemen menjadi 5 poin yang disingkat sebagai POCCC (Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling).
1.             Planning = Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional.
a.    Perencanaan Strategi terdiri dari:
a)    Strategi korporasi: pengalokasian sumber daya untuk perusahaan secara total.
b)   Strategi bisnis: strategi bisnis pada salah satu lini di dalam perusahaan.
c)    Strategi fungsional: strategi bisnis yang mengarah pada satu bidang produksi saja.
b.    Perencanaan operasional terdiri dari:
a)    Perencanaan produksi: metode yang digunakan dalam proses produksi.
b)   Perencanaan keuangan: dana yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan.
c)    Perencanaan fasilitias: fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan.
d)   Perencanaan pemasaran: penjualan dan distribusi barang atau jasa.

2.             Organizing = Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pengorganisasian:

a.    Mengidentifikasi kegiatan.
b.    Mengelompokkan kegiatan.
c.    Mengklasifikasikan otoritas.
d.   Koordinasi antara wewenang dan tanggung jawab.

3.             Commanding = Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

4.             Coordinating = Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

5.         Controlling = Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.
a.    Prinsip-prinsip controlling:
a)    Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan dapat dimengerti oleh pekerja dan hasilnya mudah diukur.
b)   Pimpinan harus memahami bahwa fungsi pengawasan sebagai kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
c)    Standar kerja harus dijelaskan kepada seluruh pekerja karena kinerja pekerja terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan penghargaan kepada yang dianggap mampu memenuhi target.
b.    Proses controlling:
a)    Mengukur hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh para pekerja atau perusahaan.
b)   Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolak ukur yang sudah ditetapkan.
c)    Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan penyebabnya, kemudian menggunakan faktor penyebab tersebut untuk menetapkan langkah-langkah ke depannya.

C.           James A.F. Stoner
James A.F. Stoner merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai Planning, Organizing, Leading, dan Controlling.
1.             Planning = James A.F Stoner mengemukakan bahwa perencanaan adalah merupakan pekerjaan setiap pemimpin, sebelum dapat mengorganisasi, memimpin atau mengendalikan mereka harus membuat rencana yang memberikan maksud dan arah kepada organisasi dengan memutuskan apa yang harus dilakukan kapan dan bagaiman itu harus dilakukan dan siapa yang harus melakukannya.
2.             Organizing = Mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi.
3.             Leading = Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.
4.             Controlling = berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.

A.            G.R. Terry (1960), membagi atas 4 fungsi pokok yang biasa disingkat dengan akronim POAC, yaitu:
P  = Planning (perencanaan), O = Organizing (Pengorganisasian), A = Actuating (Penggerakan),                     C = Controlling (Pengawasan).

B.             Henry Fayol dengan bukunya “administration Industrialle et generale” yang pertama kali membagi manajemen atas beberapa elemen (elements of management) yaitu:
1.             Privoir (merencanakan)
2.             Organiser (mengorganisasikan)
3.             Commander (memerintah/memberi komando) dan
4.             Coordonner (mengkoordinasikan) dan
5.             Controller (mengawasi/mengendalikan)

C.           James A.F. Stoner
1.             Planning
2.             Organizing
3.             Leading
4.             Controlling

A.           Menurut George R.Terry : Planning (perencanaan), Organizing (perngorganisasian), Actuating (penggerakan), Contolling (pengawasan).
B.            Menurut Henry Fayol : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (memerintah), Coordinating (pengkoordinasian), Controling (pengawasan).
C.           Menurut James A.F. Stoner : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Leading (memimpin), Controlling (pengawasan).

A.           George R. Terry
George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Principle of Management yang dialihbahasakan oleh G. A. Ticoalu yang mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan organisasional.
Fungsi manajemen menurut George R. Terry adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

B.            Henry Fayol
Menurut Henry Fayol Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:
1.             merancang,
2.             mengorganisasi
3.             memerintah,
4.             mengoordinasi, dan
5.             mengendalikan.
Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Berikut 14 prinsip-prinsip umum menejemen menurut Henry Fayol :
1.             Pembagian kerja (division of work)
2.             Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3.             Disiplin (discipline)
4.             Kesatuan perintah (unity of command)
5.             Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6.             Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
7.             Pembayaran upah yang adil (renumeration)
8.             Pemusatan (centralisation)
9.             Hirarki (hierarchy)
10.         Tata tertib (order)
11.         Keadilan (equity)
12.         Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13.         Inisiatif (Inisiative)
14.         Semangat kesatuan (esprits de corps)

C.           James Stone
Fungsi Perencanaan Planning adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. Fungsi Pengarahan Directing Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Fungsi Pengendalian/Controling adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

A.           George R. Terry (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
B.            Henry Fayol (division of work), (authority and responsibility), (discipline), (unity of command), (unity of direction), (subordination of individual interests to the general interests), (renumeration),(centralisation) (hierarchy), (order), (equity), (stability of tenure of personnel), (Inisiative), (esprits de corps).
C.           James A.F. Stoner Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Leading (memimpin), Controlling (pengawasan).


A.           G.R. Terry:
 P  = Planning (perencanaan), O = Organizing (Pengorganisasian), A = Actuating (Penggerakan),                    C = Controlling (Pengawasan)

B.            Henry Fayol :
Privoir (merencanakan),Organiser (mengorganisasikan),Commander (memerintah/memberi komando) dan,Coordonner (mengkoordinasikan) dan, Controller (mengawasi/mengendalikan)
C.           James A.F. Stoner Planning, Organizing, Leading, Controlling.


A.           George R. Ferry: Perencanaan, Mengorganisir, Mengontrol,Mengaktifkan.
B.            Henry Fayol: Perencanaan, Mengorganisir, Komandan, Koordinasi, Mengontrol.
C.           James A.F.Stoner: Perencanaan,Mengorganisir, Memimpin, Mengontrol.



Daftar Pustaka
Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM
Manullang. 1988. Dasar-dasar Manajemen. Medan: Ghalia Indonesia.
Marno & Supriyatno, Triyatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Refika Aditama.
Siagian, Harbangan. 1993. Manajemen Suatu Pengantar. Semarang: Satya Wacana
Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
Terry, George. R. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Penerjemah Smith. Jakarta: PT Bumi Aksara
Terry, George. R & Rue, Leslie. W.  2005. Dasar-dasar Manajemen. Penerjemah Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Williams, Erwin. 1971. Evaluation of Organic Management Function. Atlanta Economic Review

Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8